Kamis, 10 Juni 2010

Pandangan Karl Mark dan Max Weber Tentang Demokrasi


Demokrasi merupakan sebuah system sosial yang muncul dari suatu proses sejarah manusia yang membawa dirinya kedalam sebuah kelompok dan mengatur pembagian kekuasaan didalamnya. Sejak runtuhnya uni soviet, demokrasi dianggap sebagai sebuah system yang ideal yang dapat mengatur masyarakat dengan lebih adil dan mendorong kepada kesejahteraan juga sebagai system politik yang dinamis dan secara internal sangat beragam. Proses demokrasi yang dianggap ideal adalah proses ketewakilanseluruh masyarakat dalam proses pengambilan keputusan. Model yang dianggap ideal dalam pemahaman ini adalah model demokrasi lansung, seperti konsep klasik polis Athena yang dianggap tidak akan dimungkinkan untuk dilaksanakan dalam kondisi Negara besar dan dalam kondisi Negara yang memiliki jumlah penduduk jutaan.
Pemahaman kendala demokrasi langsung menyebar sebagaimana pemahaman akan demokrasi menyebar di seluruh dunia saat ini. Demokrasi yang akan dibahas adalah demokrasi menurut pandangan dua tokoh yaitu Karl Mark dan Max Weber, kedua tokoh ini menarik untuk dibahas karena menimbulkan pandangan yang kontrofersional antara keduanya.
Karl Mark yang merupakan pelopor pemikir radikal yang menghendaki hilangnya Negara dan munculnya Negara demokrasi langsung. Demokrasi digolongkan menjadi demokrasi borjuis dan demokrasi ploretal. Menurut Marx sistem demokrasi perwakilan yang diajukan oleh kaum liberal adalah alat mempertahankan kekuasaan kelas burjuis dan karenanya bukan sebagai wahana politik yang murni serta mampu mengartikulasikan kepentingan kaum proletar.

Sabtu, 05 Juni 2010

Pemikiran Politik Barat : Pandangan Karl Marx dan Max Weber mengenai Kapitalisme


Berbicara mengenai Kapitalisme, sekarang sudah semakin merambah ke segala hal, dimana terdapat pencarian keuntungan dan kesejahteraan yang terdapat pada setiap diri manusia, karena pada hakikatnya manusia menginginkan kebahagiaan dan kesejahteraan. kebahagiaan dan kesejahteraan tersebut akan diperoleh apabila seseorang tersebut memiliki suatu barang untuk memenuhi semua kebutuhannya, maka seseorang yang telah merasakan kebehagiaan atau kesejahteraan secara kodrati manusia akan mempertahankan bahagiaan tersebut. Hal yang bisa dilakukan untuk mempertahankan kesejahteraan adalah bagaimana agar semua hal yang dimiliki akan terus bertambah dan tak pernah habis.
Setiap orang tidak bisa lari dari kenyataan bahwa segala sesuatu yang sedang dan akan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan adalah suatu hasil dari kapitalisme, maka kepitalisme menarik untuk dikaji dan ditinjau dari pendapat ahli yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan social kemasyarakatan yaitu pandangan Karl Mark dan Max Weber mengenai kapitalisme, mengingat kedua tokoh itu sangat respon terhadap masyarakat yang menjadi pusat kajiannya.
Max Weber[1] menyatakan bahwa semanngat Kapitalisme adalah perolehan uang sebanyak-banyaknya dikombinasikan dengan menghindari secara ketat menikmatinya sama sekli secara sepontan….
Demikian Weber menjelaskan semangat kapitalisme dengan cara bekerja mencari uang dan keuntungan yang sebanyak-banyaknya, tetapi keuntungan tersebut tidak digunakan secara langsung untuk konsumsi atau untuk kenikmatan pribadi semata. Dalam hal ini Max Weber mengaitkan perkembangan kapitalisme dengan semangat kerja Protestan menggerakkan orang untuk kerja keras, tekun, efisien, dan berprestasi karena perolehan kesuksesan duniawi diartikan sebagai tanda keselamatan dari tuhan.
Menurut Weber bentuk lain dari kapitalisme semuanya didapatkan dalam masyarakat-masyarakat yang ditandai secara khas oleh tradisionalisme ekonomi. Majikan-majikan kapitalisme modern yang memperkenalkan metode-metode produksi kontemporer kedalam komunikasi-komunikasi yang belum pernah mengenal metode-metode sebelumnya